Iklan Sebagai Komunikasi (Persuasif)


by Ilhamsyah

Kemampuan berkomunikasi manusia menjadikannya sebagai mahluk yang berbeda dengan ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya. Kemampuan manusia dalam mengembangkan sistem komunikasi mereka, menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi ini. Komunikasi jika dilihat asal katanya berasal dari kata Latin “communis” yang artinya “sama”. Merupakan istilah yang paling sering dianggap sebagai asal-usul kata komunikasi. Komunikasi mengarahkan suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan agar dianut secara sama (Mulyana, 2004: 41). Komunikasi bila dilihat dari pengertian dan operasionalnya, merupakan aktifitas yang menciptakan perubahan energi dari suatu individu ke indivisu yang lain, melalui tulisan, suara maupun visual. Dapat dilihat pula sebagai proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan. Sehingga sulit dipisahkan antara komunikasi dengan pelbagai sendi kehidupan manusia, semua bergerak dalam sebuah proses pergerakan energi yang terus menerus bergerak dan berubah. Dan itulah hakikat hidup. Dalam perancangan sebuah iklan sering muncul istilah call to action, atau bagian dari iklan yang mendorong pemirsa melakukan tindakan. Hal ini menunjukan iklan sebagai bentuk komunikasi harus dapat menciptakan perubahan energi pemirsanya, baik sekedar pemikiran, pemahaman atau lebih jauh yaitu berupa tindakan nyata.

Dalam definisi komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli, walaupun pengungkapannya beragam, namun terdapat kesamaan telaah atas fenomena komunikasi. Kesamaan tersebut nampak dalam bagan di atas yang tercakup di dalamnya, yaitu adanya komunikator, komunikan, pesan, media/saluran, umpan balik, efek, dampak, tujuan, serta terbentuknya pengertian bersama.

Persuasi adalah bentuk komunikasi yang kegunaannya bertujuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan orang lain. Dalam sebuah komunikasi antar individu ada kecenderungan usaha untuk mempengaruhi lawan bicaranya, sekecil apapun itu. Prinsipnya persuasi adalah upaya individu kepada individu lainnya dalam bertukar informasi dan berinteraksi, sehingga tercapai kondisi kesesuaian pemahaman atau kesepakatan akan suatu hal atau tindakan tertentu. Kondisi kesesuaian yang dimaksud adalah pemahaman akan pesan dalam komunikasi, sehingga terjadi situasi saling pengertian atau kepercayaan (Taillard, 2018). Persuasi bisa dilakukan secara rasional dan secara emosional. Dengan cara rasional, komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek yang dipengaruhi berupa ide ataupun konsep. Persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya menyentuh aspek afeksi, yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui cara emosional, aspek simpati dan empati seseorang dapat digugah.

Periklanan bukanlah keilmuan yang otonom, ada banyak cabang ilmu maupun pengetahuan yang begitu kompleks membangun periklanan secara keseluruhan, seperti pemasaran, psikologi, media, desain, dan yang paling mutakhir neuroscience. Namun dalam perjalanannya haruslah dilihat konteks keilmuan yang terbagi didalamnya, sesuai yang dikatakan oleh Moriarty bahwa periklanan sebagai sebuah komunikasi yang kompleks. Komunikasi, seperti yang telah dijelaskan di atas, merupakan perilaku yang mendasar dari manusia sebagai mahluk sosial. Sehingga berbagai hasil budaya manusia akan bersifat komunikatif, ada yang disampaikan dan yang tersampaikan. Pada prosesnya periklanan bersifat komunikasi, sehingga beberapa pendekatan ilmu komunikasi akan sangat membantu dalam membangun pesan yang efektif. Salah satu bentuk keilmuan lainnnya adalah komunikasi visual, atau lebih umum disebut pula Desain Komunikasi Visual. Desain Komunikasi Visual adalah teknik berkomunikasi yang memanfaatkan bentuk-bentuk visual, melalui sentuhan seni, sebagai alat penyampai pesannya. Sebagai ilmu desain DKV juga memiliki sifat keilmuan yang kompleks, seperti ilmu komunikasi, desain dikatakan sebagai bentuk keilmuan yang tidak otonom (Piliang, 2008).

Poin penting dalam tulisan ini adalah ingin menunjukkan jika iklan sebagai bentuk komunikasi maka esensi dari sebuah komunikasi periklanan adalah pesan. Untuk itu perancangan pesan yang tepat merupakan langkah penting dalam proses pembuatan (visual) iklan yang kreatif. Sehingga ukuran keberhasilan sebuah perancangan iklan adalah sejauh mana pemirsa dapat menangkap pesan iklan, bahkan tidak hanya sekedar memahami pesan namun juga mendorong mereka untuk “do something“.


Discover more from Cre_art_ivity

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading